You can replace this text by going to "Layout" and then "Edit HTML" section. A welcome message will look lovely here.
RSS

Kamis, 02 Mei 2013

Inflasi


Masalah Inflasi (Kenaikan Harga)

        Masalah yang terus menerus mendapat perhatian pemerintah adalah masalah inflasi. Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. Tingkat inflasi nol persen bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena ia adalah sukar untuk dicapai. Yang paling penting untuk diusahakan adalah menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah.
Menghadapi masalah inflasi yang bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan agar kestabilan  harga-harga dapat diwujudkan kembali. 

BAB I

Pengertian Inflasi

           Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Secara singkat demikianlah pengertian dari inflasi semoga pengertian singkat inflasi yang disampaikan Antar Berita ini bisa menjadi pengetahuan untuk kita semua.
              Dapat juga dikatakan bahwa inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.Dalam pemahaman kami, Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

BAB II


Macam-macam inflasi

Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-harga yang berlaku, inflasi biasanya dibedakan kepada tiga bentuk berikut :
  1. Inflasi tarikan permintaan
  2. Inflasi desakan biaya
  3. Inflasi diimpor
  • Inflasi Tarikan Permintaan
         Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang pesat. Kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh pertambahan pengeluaran yang besar yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan memproduksi yang tersedia. Disamping dalam masa perekonomian berkembang pesat, inflasi tarikan permintaan juga berlaku pada masa perang atau ketidakstabilan politik secara terus-menerus. Untuk membiayai kelebihan pengeluaran pemerintah terpaksa mencetak uang atau meminjam dari bank sentral, Pengeluaran yang secara berlebihan tersebut menyebabkan permintaan agregat akan melebihi kemampuan ekonomi menyediakan barang dan jasa, maka keadaan ini mewujudkan inflasi.



Gambar 10.1 dapat digunakan untuk menerangkan wujudnya inflasi tarikan permintaan
            Kurva AS adalah penawaran agregat dalam ekonomi, sedangkan  AD1,AD2, dan AD3 adalah permintaan agregat. Misalkan pada mulanya permintaan agregat AD1. Maka pendapatan nasional adalaah Y1 dan tingkat harga adalah P1. Perekonomian yang berkembang pesat mendorong  kepada kenaikan permintaan agregat, yaitu AD2. Akibatnya pendapatan nasional mencapai tingkat kesempatan kerja penuh, yaitu Yf dan tingkat harga naik dari P1 ke Pf. Ini berarti inflasi telah wujud. Apabila masyarakat masih tetap menambah pengeluarannya maka permintaan agregat menjadi AD3. Untuk memenuhi permintaan yang semakin bertambah tersebut, perusahaan2 akan menambah produksinya dan menyebabkan pendapatan nasional riil meningkat dari Yf  menjadi Y2. Kenaikan Produksi nasional melebihi kesempatan kerja penuh akan menyebabkan kenaikan harga yang lebih cepat, yaitu, Pf ke P2. 


  • Inflasi Desakan Biaya
         Inflasi ini terutama berlaku  dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran adalah sangat rendah. Kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh kenaikan dalam biaya produksi sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah.








Gambar 10.2. Kurva AS1, AS2, dan AS3 adalah kurva penawaran agregat, sedangkan kurva AD adalah permintaan agregat.
Dalam analisis diatas  diandaikan kenaikan upah tidak menyebabkan kenaikan dalam permintaan agregat. Dalam prakteknya, kenaikan upah mungkin juga diikuti oleh keadaan dalam permintaan agregat riil. Apabila keadaan ini berlaku, kenaikan harga akan menjadi semakin cepat dan kesempatan kerja tidak mengalami tingkat penurunan. Andaikan setelah AS1 menjadi AS2 permintaan agregat AD berubah menjadi AD1. Akibat dari perubahan ini kesempatan kerja penuh tetap tercapai, tetapi tingkat harga lebih tinggi dari P2. Apabila proses kenaikan upah baru berlaku, penawaran agregat akan nergerak dari AS2 ke AS3. Sekiranya ini diikuti pula oleh kenaikan permintaan agregat menjadi AD2 maka tingkat kesempatan kerja penuh masih tetap tercapai, tetapi harga-harga akan mencapai tingkat yang lebih tinggi dari P3 yaitu P4.
  • Inflasi Diimpor
         Kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negeri. Satu contoh yang nyata dalam hal ini adalah efek kenaikan harga minyak dalam tahun 1970an kepada perekonomian Negara-negara barat dan negara2 pengimpor minyak lainnya. Minyak penting artinya dalam proses produksi barang2 industri. Maka kenaikan harga minyak tersebut menaikkan biaya produksi, dan kenaikan biaya produksi mengakibatkan kenaikan harga-harga. Kenaikan harga minyak yang tinggi pada tahun 1970an (yaitu dari US$3.00 pada tahun 1973 menjadi US$12.00 pada tahun 1974 dan menjadi US$30.00 pada tahun 1979) menyebabkan masalah stagflasi, yaitu inflasi ketika pengangguran adalah tinggi, di berbagai negara.
Contoh lain dari peristiwa stagflasi adalah keadaan dalam ekonomi Indonesia sesudah krisis ekonomi di Asia pada tagun 1997. Pada tahun berikutnya pendapatan nasional Indonesia menurun sebesar 13 persen, pengangguran mengalami kenaikan yang sangat nyata dan tingkat inflasi mencapai lebih dari 70 persen. Stagflasi ini berlaku sebagai akibat kemerosotan nilai uang Rupiah yang sangat besar dan ketidakstabilan politik yang ditimbulkan oleh penurunan nilai mata uang yang drastis tersebut.



Gambar 10.3 Permintaan agregat dalam ekonomi adalah AD sedangkan pada mulanya penawaran agregat AS1. Dengan demikian pada mulanya pendapatanbnasional adalah Y1.
       Gambar diatas menunjukan pendapatan ini dicapai  dibawah pendapatan pada kesempatan kerja penuh (Yf) maka jumlah kan biaya produksi naik, dan ini seterusnya akan mengakibatkan perpindahan kurva penawaran agregat dari AS1 menjadi AS2. Pendapatan menurun dari Y1 kepada Y2 sedangkan tingkat harga naik dari P1 menjadi P2. Ini berarti secara serentak perekonomian menghadapi masalah inflasi dan pengangguran yang lebih buruk. Ahli2 menamakan masalah seperti ini dengan istilah stagflasi, yaitu istilah bersumber dari kata “stagnation” dan “inflation”. Dengan demikian stagflasi menggambarkan keadaan dimana kegiatan ekonomi semakin menurun, pengangguran semakin tinggi dan pada waktu yang sama proses kenaikan harga-harga semakin bertambah cepat.

Berdasarkan kepada tingkat kelajuan kenaikan harga-harga yang berlaku, inflasi dapat dibedakan kepada tiga golongan:
  • Inflasi merayap 
         Adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalanya. Yang digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga2 yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen setahun. 
Contohnya : Malaysia dan Singapura adalah dua dari  Negara2 yang tingkat inflasinya dapat digolongkan sebagai inflasi merayap
  • Inflasi sederhana (moderate)
         Di negara2 berkembang  adakalanya tingkat inflasi tidak mudah dikendalikan. Negara2 tersebut tidak menghadapi masalah hiperinflasi, akan tetapi juga tidak mampu menurunkan inflasi pada tingkat yang sangat rendah. Secara rata2 di sebagian Negara tingkat inflasi mencapai di antara 5 hingga 10 persen. Inflasi dengan tingkat yang seperti itu digolongkan sebagai inflasi sederhana (moderate).
  • Dan hiperinflasi
        Adalah proses kenaikan harga2 yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjdai dua atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat. 
Contohnya : Di Indonesia, pada tahun 1965 tingkat inflasi adlah 500 persen dan pada tahun 1966 ia telah mencapai 650 persen. Ini berarti tingkat harga2 naik 5 kali lipat pada tahun 1965 dan 6,5 kali lipat dalam tahun 1966.

BAB III

Mengapa Inflasi Timbul?

Beberapa penyebab inflasi diantaranya bisa disebabkan oleh sektor ekspor-impor, tabungan atau investasi, pengeluaran dan penerimaan negara, sektor pemerintah dan swasta. Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa uraian berikut:

  1. Inflasi disebabkan oleh sektor ekspor-impor Jika ekspor suatu negara lebih besar daripada    impor, akan mengakibatkan terjadinya tekanan inflasi, tekanan inflasi terjadi karena semakin besar jumlah uang yang beredar di dalam negeri akibat penerimaan devisa.    
  2. Inflasi disebabkan oleh sektor penerimaan dan pengeluaran negara Sektor penerimaan dan pengeluaran suatu negara yang defisit menjadi penyebab inflasi. Karena pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaannya, maka untuk menutupi keadaan tersebut akan dilakukan dengan mengeluarkan uang baru, pengeluaran uang baru menimbulkan tekanan inflasi.    
  3. Inflasi disebabkan oleh sektor swasta Pengeluaran kredit dalam jumlah yang cukup besar untuk memenuhi permintaan kredit swasta dapat juga menyebabkan terjadinya inflasi.
Dari penyebab inflasi di atas dapat kita simpulkan bahwa pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menekan inflasi.  



Daftar Pusaka :
Makroekonomi Teori Pengantar/Sadono Sukirno.Ed.3.Cet. 15-Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004.
http://www.g-excess.com/3849/pengertian-dan-arti-inflasi-dalam-ekonomi/
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/ekonomi/MO_7/eko203_12.htm

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS